Langsung ke konten utama

kriik part 1

panggung kosong, lighting hitam.. tanpa penonton..

sebuah langkah masuk, bukan meratap atau monolouge,
mungkin tinggal asa,
sisasisa jeritan mimpi,
dia belum gagal..

satu satu melangkah, tidak menangis, atau meratap sambil bersandar kedinding..
tidak duduk, atau memeluk lutut sambil menghela napas,
tidak menunduk sambil melepas lelah..
hanya melangkah,
dia belum gagal..

bukan mengeluh, tidak menyesal,
belum.. dia belum gagal..

aku, bukan orang hina!!!
aku bukan sampah!!
bukan orang tak tahu diri!!!

aku tidak menyesali apa apa!!!

atau belum????

nada masih saja datar..

sedikit senyum tersungging di wajahnya..
bukan menertawakan diri,
hanya tersenyum!!!

ia tutup matannya sebentar sambil menghela nafas,
"Tuhan baik ya.. membiarkan aku hidup di dunia ini..
tapi.. Tuhan kok agak jahat ya, membiarkan aku bertemu dengan masalah2..!!!"
hhmmm... aku tidak menyalahkanmu Tuhan!!! bukan salahmu juga aku berdiri disini, di dalam hati yang gelap.."
Aku tidak menyalahkanMu atas ketidakterangan ini.. Aku yang menyuruh mereka mematikan cahaya nya..."

Aku punya daya kok, untuk menyalakan lampunya..!!!
Aku punya tenaga kok untuk membuat cahaya masuk,
aku punya daya kok untuk membawa suara kedalamnya..
Aku punya tenaga untuk membuatya agak bersih..
Aku punya daya,

Lalu apa? Aku bukan malas Tuhan!!!!
Aku hanya belum bergerak!!!

tesenyum, kemudian agak menunduk..
"Jangan tatap aku begitu! aku punya pertanyaan yang sama,
"mengapa aku masih saja diam.."

boleh aku buat sedikit cahaya masuk????
Aku berjalan ke arah jendela, lalu kurobek karton hitam yang membungkusnya..
kemudian aku tersenyum!!

"lebih baik... senyumku lebih lebar,,

Aku pergi dulu, akan ku bawa keindahan kesini..!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjaga! *risau ceritanya.. Semoga dapat beranjak

Ada apa dengan hidup saya? Hari ini merasa begitu sensitif, mungkin ini yang orang gambarkan sebagai galau. Ahhh.. perasaan macam apa ini, Aku cukup kesal dengan cerita dan keluhan tentang aku yang sentimentil. Kemarin aku bilang "Ya, beginilah aku! Kalau tak suka pergi sajalah!" Tapi hari ini aku nyatakan, bahwa aku juga lelah! Lelah menjadi sensitif dan sentimentil. Lelah harus bereaksi tentang ketidaknyamanan perasaan. Lelah harus merasa tidak enak tentang kesalahan. Lelah harus dimarahi karena aku yang menyebalkan. Lelah menjadi yang menyebalkan. Aku ingin biasa biasa saja. Kalau perlu lempeng2 saja dengan perasaan atau pendapat orang. Tapi apa itu salah ya? Nanti malah tidak peka dan tidak peduli perasaan orang. Apa boleh begitu? AKu yang sudah begitu ripuh dengan kesensitifan ini saja masih dinilai tidak sopan. Tingkat kesopanan aku dianggap tidak tinggi. Terkadang bingung bagaimana harus berlaku. Aku mau menangis saja! Memangnya menyelesaikan? AKu mau mak...

dear you..

untukmu.. Akan kunafkahi kau dengan halalnya hatiku, Kuluangkan waktuku bersamamu.. mengenalmu lebih dalam.. Biarlah interpretasiku atasmu hanya milikku saja,, orang bisa menjamahmu dan menilaimu dengan kata mereka, tapi kau untukku ..adalah spesial.. kusadarkan kantukku untuk mengejarmu 07:00.. Survey of contemporary literature..

..1

Biarkan aku bercerita, tentang kami, tentang kami dan cinta. Rumit bukan, seenaknya mau membahas cinta, setiap orang mendefinisikan kata itu dengan kata kta mereka sendiri, dengan berpedoman atas pengalaman mereka sendiri, jadi biarlah. Kelas poetry membahas tentan kata kata kongkrit dan abstrak, cinta termasuk kata yang abstrak, dosen menjelaskan, kata yang abstrak adalah kata yang membutuhkan beberapa step untuk mendapatkan gambaran atau penjelasan tentangnya. Ketika kata “cinta” muncul, pikiran akan memflashback memori yang berhubungan dengan cinta, memberikan penjelasan dan pandangan subjektifnya berdasarkan pengalaman. Tidak objektif sama sekali, lau, mengapa banyak buku yang memberikan tips mengenai itu? Padahal, ketika setiap orang bertemu dan berhubungan, kemudian bertemu dengan kata itu, smua akan dengan opini mereka, berdasarkan pengalaman mereka, memiliki pemahaman mereka, semuanya berbaur, bersenyawa, menciptakan tangis, haru dan bahagia, biarkanlah itu berjalan alami, bia...