“Ibu, aku juga mau beli yang seperti kakak . . ., “ kata
Rana sambil menarik baju ibunya ke Syaamil Quran.
“Apa sayang? ” jawab ibu sabar.
Rana menunjuk Alquran yang baru dibelikan ibu untuk kakak
sebagai hadiah tamat IQRO 6. Warnanya pink, ada terjemahan juga di dalammya.
Rana tampaknya begitu tertarik dengan Alquran manis milik kakaknya itu.
“Rana kan masih IQRO 3, tamatkan dulu sampai IQRO 6, nanti
ibu belikan. Oke?” jawab ibu membujuk.
Rana sedih, matanya mulai berair.
“Tapi nilai IQRO Rana kan bagus terus, sebentar lagi pasti
IQRO 6,” jawab Rana. Ibu hanya tersenyum, mereka melanjutkan perjalanan
menyusuri mall. Rana juga ikut berjalan sambil mengusap air matanya.
“Nih, bawain Alquran baru kakak, nanti kakak pinjemin kalau
Rana udah bisa bacanya, ” kata kakak sambil menyodorkan keresek berisi Alquran
yang baru ia beli. Rana cukup senang, sedihnya terobati karena bisa memegang Alquran
cantik milik kakaknya.
“Alqurannya mau kakak bawa ke sekolah?, ” tanya Rana sambil
melanjutkan berjalan disamping kakanya.
“Enggak, buat dibaca di rumah abis solat magrib, ” jawab
kakak.
“Aku boleh pinjem?”
“Bisa baca Alquran dulu lah . . , “ jawab kakak agak kesal
ditanyai melulu.
“Tapi aku kan bisa baca artinya, “ tanya Rana keukeuh.
Kakak berhenti berjalan, ia melipatkan tangan didadanya
(entah tanda kesal atau berpikir). Rana menunduk, sadar bahwa ia telah terlalu
bawel. Beberapa detik, mereka tetap dalam posisi tersebut.
Kakak ingat kata bu guru tentang Alquran yang di dalamnya
kita bisa belajar banyak karena Alloh bercerita banyak. Di Alquran juga, kata
Alloh harus saling menyayangi.
Kakak masih dalam posisi melipat tangannya. Lalu . . .
“hmmm . . . Ia deh boleh, “ suara kakak mengisi kekakuan
sejenak tadi.
Rana masih menunduk, namun tersenyum begitu lebar menahan kegirangan.
“Alhamdulillaaaaaaaahhhh . . . ., “ teriaknya dalam hati.
Rana kemudian mengangkat kepalanya yang sudah satu paket
dengan senyuman manis dan lebar.
“Terima kasih kakak sayang, ” ucap Rana yang tiba tiba
loncat memeluk kakak. Mereka pun bergandengan melanjutkan jalan dengan agak
cepat, mengejar ibu yang sudah jauh di depan.
Komentar
Posting Komentar