Suatu hari berkenalan dengan seseorang, lalu lanjut menyatroni hidupnya lama. Jadi seorang teman, teman baik, teman dekat, teman tidak baik, tidak dekat, sampai jadi teman yang paling tidak ingin ditemui. Hubungan kami kini baik, dahulu aku kagumi ia, kini pun . . . Ia ramah, tak banyak bicara, lucu, banyak berteman, dan sangat banyak berpikir. Aku tidak merasa bahwa aku bodoh, namun melihat dan mendengarnya, ya . . aku tidak cerdas. Ia tidak banyak menjelaskan, tapi sekali lagi . . . ia banyak berpikir. Orang orang tak banyak mendengarkan ia . . . tapi ia banyak memikirkan orang orang. Aku tersenyum setiap kali ia berusaha menjelaskan, kadang lancar, kadang terbata bata . . . kadang juga tak menjelaskan dengan lancar dan lantang karena begitu sensitif dengan garis kening lawan bicara yang menunjukkan kurang paham. Tapi saat itu, ia berusaha keras. Aku tahu . . Sekali ia diberi bahasan untuk dipikirkan, ia akan disana untuk waktu yang cukup lama, b...
entah apa dan untuk apa. . hanya ingin menulis!