Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

lari kemana?

ingin aku lari saja dari semuanya.. terkadang merasa semakin dalam memahami, tapi sering kali semakin merasa lemah, rasanya ingin pergi saja, mungkin ke india.. aku naiki sebuah bajaj, dan berkeliling kesetiap penjuru kota tanpa mendengar jeritan hati sendiri, mungkin ke newzealand, kudengar saja suara angin, terbawa bersamanya, bahkan air mata pun ikut terbawa.. tak perlu ingat rasa ingin menyalahkan.. mungkin ke mekkah, tapi malu juga untuk mengeluh, kepada Yang Terbaik, Yang Maha Sempurna, malu.. aku ingat permintaanku padaNya.. "sejauh apapun pergi, bagaimana pun dunia menarik perhatianku, jangan tinggalkan aku ya.." kemudian mulailah si tak tahu diri ini, mengeksplor dirinya, melupakan banyak hal, menari nari sendiri.. berdalih dengan sejuta kata.. menangis dalam pembenaran.. sok tegar dalam keringat pembelaan atas tindak dan kata.. Hmm.. atau naik balon udara saja, kemudian mendarat, dengan sampan di air terjun niagara, yaahhh, aku siapkan pelampung aga

blog biru dongker

blog berwarna agak gelap, mungkin sebuah refleksi kehidupan.. atau hidupku?? ah, tidak, hidup juga punya warna terang, hijau.. biru langit.. kuning.. sunyi yang terang..???? semangat dalam gelap.. =) hidup tidak melulu tentang kegundahan, walaupun kenyataannya, hampir 80% isi blog ini ditulis dalam kegalauan dan kegundahan.. tapi begitulah proses bukan? ada tawa dan tangis.. kesedihan dan kebahagiaan,. =)

*terusss?

mengeja dengan rasa.. bertanya dengan kata.. lalu dijawab dengan tanda tanya.. hmm.. kueja beberapa memori dengan rasa, satu.. per satu.. aku tersenyum, merasa bersalah.. sedih, lalu berpikir.. siapa aku hingga mencela..? siapa aku hingga marah..? siapa aku yang menghakimi..? siapa aku yang mengira seenaknya..? lalu.. aku menyesal dengan kalimat.. "aku tak suka atas... "aku tersinggung dengan... "aku marah kepada... kalau pun harus begitu, apa mau dilanjutkan? hingga kapan? ada aksi yang tidak mengenakkan, lalu kesal,. kemudian tidak nyaman, aku bukan melarangnya.. yah, namanya juga tidak nyaman, ada aksi, lalu kita bereaksi, sebuah reaksi, tidak akan sama dengan benci.. hmm.. *terusss? *monalisashine menggeje

karena nila setitik, rusak susu sebelanga

aku ingat sebuah peribahasa, karena nila setitik, rusak susu sebelanga teringat sebuah kalimatdi kelas salah satu mata kuliah yang mempelajari tentang makna, "sebuah makna akan dapat dimengerti ketika kita memahami konteks" oke.. peribahasa ini juga akan memiliki makna yang berbeda2, tergantung pada konteksnya, ah, bukan,. bukan.. ini sebuah peribahasa yang menggantung, maknanya tidak beres, orang orang suka menggunakannya seenaknya dan agak berlebihan.. karena.. nila.. setitik.. rusak.. susu.. sebelanga.. nila yang diidentikkan dengan kesalahan, sekarang coba tanya nilanya, apa dia berniat merusakkan susu sebelanga? adakah sebuah keinginan untuk merusakkan? apa nila itu sengaja untuk merusakkan? lalu, apa lupa pada nila yang suatu hari biasa membuatmu kenyang? menambah selera makanmu? itulah kalau orang kecewa, sebenarnya kadang agak bingung juga ketika orang berkata, "kamu merusak kepercayaanku.. "kejadian ini membuat aku membenci mu.. *