Langsung ke konten utama

studying in college

Kuliah itu lucu, memicu adrenalin, menyebalkan
yah.. tapi tak bisa dipungkiri, kuliah membuat kita agak lebih waras, walau juga lebih kompleks,
tapi.. ya, aku kuliah sekarang,
1 tahun pertama, jadi mahasiswa teladan anti bolos, dengan idealisme tinggi, mengikuti tujuan negara yang ada di pembukaan UUD, Yahh... kalaupun ga bisa mencerdaskan semua bangsa, aku ajalah yang cerdas, heu..

tahun kedua, mulai bosen, tapi masih 'sok iyee' rajin..
motivasi mulai lain,
teman teman.. ngeliat mereka, ngeforum sok ilmiah bareng mereka, ketawa ketiwi ama mereka,
ketegasan buat ga bolos pun mulai longgar, istilah baru yang mulai muncul, 'Lalalili..'
yah.. itu hobi kita yang baru.. 'Lalalili..'

tahun ke tiga, sekarang..
Hahahahaaa,,,...
WE are the pleasure seekers.. jadi gadis gadis magnum deh..

ngeforum.. dan ngeforum.. ngebahas.. dan ngebahas,. berpikir.. dan berpikir.. galau dan galau.. kemudian saling mengingatkan tugas, karena semuanya pada belum ngerjain..

mulai mikir, kita mau jadi apa, nah loo.. udah jadi mahasiswa paling jadul aja nih di kampus, wkwkwkwk...
hmm.. walaupun kita bukan mahasiswa teladan UPI.. (boro boro di upi, di kelas aja henteu), tapi kita gadis2 manis yang bakal sukses geura, (naon hubungananana..)

mungkin enggak 'study oriented' malah rada mulai 'money oriented' gara2 ngebahas kapitalis dan mata kuliah kewirus.. tapi kesuksesan bukan tentang ipk, dan seberapa study oriented-kah kamu kan??

kata aku mah, sukses itu ada di tangan orang orang yang melakukan sesuatu sepenuh hati..
nah, mun ceuk aku mah, sekarang..
bukan tentang bagaimana nge-push diri sendiri buat melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati,
tapi berpikir tentang, 'sesuatu' yang aku suka, yang tanpa di push-pun kita lakuin 'sesuatu' itu dengan sepenuh hati.. (*masih idealisme hari ini, it might change)..

seperti???
*jawabannya masih dipikirkan dan di tafakuri..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjaga! *risau ceritanya.. Semoga dapat beranjak

Ada apa dengan hidup saya? Hari ini merasa begitu sensitif, mungkin ini yang orang gambarkan sebagai galau. Ahhh.. perasaan macam apa ini, Aku cukup kesal dengan cerita dan keluhan tentang aku yang sentimentil. Kemarin aku bilang "Ya, beginilah aku! Kalau tak suka pergi sajalah!" Tapi hari ini aku nyatakan, bahwa aku juga lelah! Lelah menjadi sensitif dan sentimentil. Lelah harus bereaksi tentang ketidaknyamanan perasaan. Lelah harus merasa tidak enak tentang kesalahan. Lelah harus dimarahi karena aku yang menyebalkan. Lelah menjadi yang menyebalkan. Aku ingin biasa biasa saja. Kalau perlu lempeng2 saja dengan perasaan atau pendapat orang. Tapi apa itu salah ya? Nanti malah tidak peka dan tidak peduli perasaan orang. Apa boleh begitu? AKu yang sudah begitu ripuh dengan kesensitifan ini saja masih dinilai tidak sopan. Tingkat kesopanan aku dianggap tidak tinggi. Terkadang bingung bagaimana harus berlaku. Aku mau menangis saja! Memangnya menyelesaikan? AKu mau mak...

dear you..

untukmu.. Akan kunafkahi kau dengan halalnya hatiku, Kuluangkan waktuku bersamamu.. mengenalmu lebih dalam.. Biarlah interpretasiku atasmu hanya milikku saja,, orang bisa menjamahmu dan menilaimu dengan kata mereka, tapi kau untukku ..adalah spesial.. kusadarkan kantukku untuk mengejarmu 07:00.. Survey of contemporary literature..

..1

Biarkan aku bercerita, tentang kami, tentang kami dan cinta. Rumit bukan, seenaknya mau membahas cinta, setiap orang mendefinisikan kata itu dengan kata kta mereka sendiri, dengan berpedoman atas pengalaman mereka sendiri, jadi biarlah. Kelas poetry membahas tentan kata kata kongkrit dan abstrak, cinta termasuk kata yang abstrak, dosen menjelaskan, kata yang abstrak adalah kata yang membutuhkan beberapa step untuk mendapatkan gambaran atau penjelasan tentangnya. Ketika kata “cinta” muncul, pikiran akan memflashback memori yang berhubungan dengan cinta, memberikan penjelasan dan pandangan subjektifnya berdasarkan pengalaman. Tidak objektif sama sekali, lau, mengapa banyak buku yang memberikan tips mengenai itu? Padahal, ketika setiap orang bertemu dan berhubungan, kemudian bertemu dengan kata itu, smua akan dengan opini mereka, berdasarkan pengalaman mereka, memiliki pemahaman mereka, semuanya berbaur, bersenyawa, menciptakan tangis, haru dan bahagia, biarkanlah itu berjalan alami, bia...