Langsung ke konten utama

J.

Aku tinggal disebuah tempat,
banyak yang menyebutnya rumah kedua . .
namun tak menghuninya, 
AKu tak memanggilnya begitu, entah kenapa . . .

aku tinggal disebuah tempat, banyak yang menyebutnya rumah kedua . .
numun tak menghuninya, 
Aku tak memanggilnya begitu, namun aku habiskan waktu banyak di dalamnya, 
aku berperan . .
kadang jadi adik, jadi kakak, jadi tante, jadi ibu . . kadang jadi nenek (*apalagimenemukanorangorangkelahiran '99 dan 2000), he

Aku tak memanggilnya begitu, 
mungkin karena takut harus pergi, lalu kembali dan merasa asing . . .

Aku tak memanggilnya begitu, tapi aku disini, 
dan merasa seperti dirumah, 

Merasa seperti dirumah, 
merasa dicintai, merasa nyaman, merasa harus merapikan, merasa harus menyamankan, merasa harus memeriahkan, . . .
Harus!!! Agar nyaman, 
Agar semarak,
Agar rumahnya dapat disenyumi dengan bahagia,

Merasa seperti dirumah, 
merasa harus memeluk saat ada yang sedih, 
merasa harus tersenyum saat ada yang keningnya berkerut khawatir, 
merasa harus melihat pada setiap pasang mata, memastikan bahwa baik baik saja, . .

Aku tak memanggilnya begitu, 
mungkin karena takut harus pergi, lalu kembali dan merasa asing . . .

takut harus pergi, lalu kembali dan merasa asing . . .
makanya tak pernah sanggup tinggalkan, 

tapi keasingan adalah bukan karena pergi, 
ada senyuman yang bisa diberi agar tak asing . .
ada sapa yang bisa dibagi agar tak asing . .
ada tanya yang bisa disampaikan agar tak asing . . 
ada kabar yang bisa ditanya agar tak asing . .
ada tangan yang bisa menyalami agar tak asing . .

bahkan bila harus pergi lama, 
bahkan bila harus pergi jauh, 

Tapi aku tidak berencana pergi, karena belum harus . .
Tapi aku tak bisa berencana tidak pergi, karena harus . .
Tapi aku rasa aku benar benar di rumah, 

Bila harus pergi, harus kabari  . . 
Bila harus pergi lama, harus kabari dan berpamitan . .
Bila harus pergi jauh, harus kabari, berpamitan dan kirim surat . . dan memeluk satu satu, 
Bila belum harus pergi, jangan!!
Itupun kalau bisa :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

heeiiiii. . .

kemarin begitu menyebalkan. . jangan tanya siapa, itu aku. . seperti anak anak yang tak diberi mainan oleh ibunya. . kasihan yang udah begitu sering bertoleransi. . jadi merasa bersalah.. kadang ingin bertanya, bosankah dirinya menghadapi aku? bertoleransi, bersabar, dan memarahi aku. . akankah dia sampai pada titik muak? hari ini, 12.40 pm aku menemuinya. . kulihat wajahnya yang lelah, ekspresi letih yang biasa kulihat namun tak pernah aku suka, karena tak tersungging sebuah senyuman. . hey kekasih, kamu memang sudah amat tampan! namun taukah kamu, ketika ada sebuah senyuman di wajah tampan itu, disini ada ketenangan, ketenangan karena orang yang dikasihi baik baik saja. . akhirnya pertemuan garing itu pun hanya memakan waktu sekedarnya. . , kemudian dia berlalu, tapi kenapa hati ini jadi sesak ya? mungkin menyessal tidak menyapanya dengan ramah., mungkin agak heran, mengapa tidak menerima tawarannya untuk bareng pulang,(pdhalkan biasa mabal), haaaaaahhh.

Belumadajudul lnjutan part5

Iyaa Tuhaaaann, aku tau.. Aku cukup sering mendengar kalimat dari para ustadz2 baik yang sudah masuk tv maupun yg masih meniti karir di mesjid mesjid tentang berusaha, tentang rejeki yang tidak akan turun dari langit, tentang nasib suatu kaum yang tidak akan berubah bila mereka tidak berusaha.. Aku bukannya malas dan hanya mau menunggu kemurahanMu saja, Aku juga yakin ibadahku yang seadanya ini sangat tidak layak untuk merayu kemurahanMu. Tuhan... Aku tau bahwa harus selalu ada usaha, dan seperti kata dosenku You got what you paid for.. Kalau doaku begini.... "Tuhan, tolong gerakkanlah hatiku untuk semangat menyelesaikan semuanya, hujamkan semamgat yang begitu besar agar aku tidak mudah putus asa, aamiin.." Maukah Engkau mengabulkannya ya Tuhan? Aku selalu tidak percaya diri kalau belum berdoa kepadaMu, tapi semakin sering berdoa, pintaku semakin mengada ada saja, hehe.. Maaf ya ya Tuhan.. posted from Bloggeroid

and than what. .

Dan hari ini aku sadari, ada pandangan yang salah tentang cinta. Terlalu mengagungkannya sampai kemudian terjatuh sendiri karena cinta. Cinta itu bukan barang langka ternyata. Bukan barang berharga yang selama ini dengan bodohnya aku jaga dan banggakan. Kemarin si bodoh ini berfikir, cinta adalah hal luar biasa yang berasal dr hati terdalam seseorang, untuk seseorang , dan ketika hadirnya mengakar di hati hingga tak tergantikan, Dengan penuh percaya diri hati ini selalu yakin, bahwa di tempat lahirnya cinta, hanya ada satu singgasana, untuk satu orang, dan tak akan tergantikan. Karena disanalah cinta memeliharanya. Hari ini aku ingin katakan, that’s just a bulshit. . Itu hanya pandangan bodoh dari orang bodoh yang terlalu bodoh untuk memahami realita. . Cinta itu hanya panggilan atas desire yang terjadi ketika sebuah gelombang elektromagnetik bekerja atas diri 2 orang yang berlainan jenis, kemudian logika yang bicara, sebuah karakter mencoba membaur dan kemudian beradaptasi,